judi online merupakan dua kata yang selalu menarik sorotan masyarakat. Pasalnya hingga sekarang peminat judi online masih sangat besar meski Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah melakukan pemutusan akses atau takedown terhadap 846.047 konten perjudian online.
Judi online menarik karena mudah dilakukan hanya dengan bermodalkan telepon pintar. Mencoba peruntungan pun bisa dilakukan karena modal kecil sudah bisa ikutan.
Namun efek jangka panjangnya mereka kecanduan. Bahkan dari uang kecil tersebut, lama-lama sampai menguras isi tabungan yang ada.
Dion, bukan nama sebenarnya mengakui bahwa tidak ada uang yang tersisa ditabungannya setelah hampir setahun lebih bermain judi online.
“Menang enggak berasa, tapi kalah malah berasa. Kebalik kan?” ujarnya, dikutip dari BBC Indonesia, Kamis (09/9/2023).
Pria 30 tahun ini mengenal judi online sejak 2018 dari seorang kawan. Tapi saat itu, dirinya mengaku tak terlalu gila main judi.
“Iseng, karena teman saya menang dapat motor satu. Tergiurlah. Saya lalu bertanya, main apa? Dikasih tahu situsnya, saya mendaftar.”
“Waktu itu belum sering mainnya, masih santai,” sambungnya.
Namun saat bermain dirinya mendapatkan kemenangan yang besar. Hal ini yang ang membuat Dion ketagihan.
Dalam sehari dirinya bisa main judi slot online sampai lima kali dengan menghabiskan uang hampir Rp500.000. Tapi setelahnya, bukan menang yang datang.
“Menangnya jarang dan nggak pernah sebesar menang pertama itu. Paling dapat Rp300.000, Rp200.000, kadang Rp1 juta. Tapi nggak pernah lewat dari Rp3 juta,” ujarnya.
“Kalau dipersentasekan 70% kalah, 30% menang,” sambungnya.
Akan tetapi, meski sudah kalah berkali-kali, Dion tak berhenti.
Uang tabungan dan pesangon yang didapat akibat diPHK gara-gara pandemi, ludes untuk berjudi.
Tidak hanya dion, ternyata banyak masyarakat yang melakukan hal serupa. Bisa dilihat dari ribuan rekening perbankan yang digunakan untuk judi online.